PT Equityworld Surabaya - Harga minyak sedikit berubah pada awal perdagangan Asia pada hari Jumat setelah mundur di sesi sebelumnya, terbebani oleh kekhawatiran global yang terus berlanjut meski imbal hasil minyak mentah A.S. yang lebih besar dari perkiraan.
Minyak mentah brent, (LCOc1) patokan global, naik 1 sen menjadi $ 51,91 per barel pada 0044 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS (CLT1) naik 3 sen atau 0,1 persen pada $ 48,62 per barel. Harga minyak menyentuh level tertinggi dua setengah bulan pada hari Kamis, namun mundur untuk menutup sekitar 1,5 persen, dengan harga A.S. tergelincir kembali di bawah $ 50 per barel di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan. "Harga minyak mentah gagal untuk menahan kenaikan baru-baru ini, dengan pasar yang gelisah mulai meragukan penurunan persediaan baru-baru ini .... Persediaan masalah juga membebani harga, dengan data yang menunjukkan produksi Libya pada bulan Juli mencapai tingkat tertinggi untuk tahun ini," Bank ANZ mengatakan dalam sebuah catatan. Data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia, turun tajam sebesar 6,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Agustus, karena penyuling menaikkan suku bunga hingga ke level tertinggi dalam 12 tahun karena permintaan yang kuat. [EIA / S] Namun keraguan masih ada mengenai apakah cukup banyak minyak mentah yang akan dikonsumsi untuk mengakhiri kekalahan global setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan pada hari Kamis bahwa kenaikan produksi kartel minyak lainnya, meskipun meningkatkan permintaan minyak pada 2018. OPEC mengatakan produksi minyaknya naik 173.000 barel per hari (bpd) pada Juli menjadi 32,87 juta barel per hari. Dihadapkan dengan kesengsaraan global yang melelahkan, OPEC dan beberapa anggota non-OPEC termasuk Rusia pada Mei memperpanjang pengurangan produksi minyak untuk mengurangi 1,8 juta barel per hari. Sementara itu, produsen minyak Rusia Gazprom Neft (MM: SIBN) sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan produksi di ladang yang sudah matang setelah kesepakatan pemangkasan produksi OPEC, perwakilan perusahaan tersebut mengatakan pada hari Kamis. baca
Meningkatnya produksi dari Nigeria dan Libya semakin merongrong upaya produsen minyak untuk membatasi produksi minyak. Nigeria dan Libya dikecualikan dari curbing output saat mereka berusaha mengembalikan persediaan yang dilukai oleh konflik internal. sumber : investing.com news edited by PT Equityworld Surabaya
0 Comments
Leave a Reply. |
PT EQUITY WORLD
Equity World Futures Profil Perusahaan Equity World Archives
June 2022
Categories |