Equity World Surabaya - Sterling menambah kenaikan sebelumnya terhadap greenback naik karena pelaku pasar melihat ke depan sebuah pidato kunci dari Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Brexit yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Dolar jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama karena rally pasca-Fed memudar meski ada duo laporan ekonomi yang menunjukkan aktivitas manufaktur dan pasar tenaga kerja melampaui ekspektasi. Laporan manufaktur bullish mengalahkan perkiraan untuk pembacaan 18 di tengah ekspektasi para ekonom bahwa gangguan akibat Badai Harvey akan mengurangi manufaktur nasional. The Fed Philadelphia mengatakan Kamis indeks manufaktur naik ke pembacaan 23,8, tertinggi tiga bulan, dari 18,9 di bulan Agustus. Sementara itu, klaim pengangguran awal turun 23.000 menjadi 259.000 pada pekan yang berakhir 16 September, mengalahkan perkiraan penurunan 18.000, Departemen Tenaga Kerja A.S. melaporkan pada hari Kamis. Sesi negatif untuk greenback terjadi sehari setelah membuat kenaikan kuat menyusul pernyataan Federal Reserve yang agak hawkish yang memicu ekspektasi kenaikan suku bunga akhir tahun. "Titik petak", bagian dari Ringkasan FOMC mengenai Proyeksi Ekonomi, mengindikasikan bahwa bank sentral melihat tingkat kenaikan antara 1.25% dan 1,5% pada akhir 2017. Dengan suku bunga stabil pada 1-1,25%, poin tersebut mengarah ke satu kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. baca Equity World Surabaya : Saham Asia Jatuh Hasil Dari Kebijakan Hawkish Federal Reserve Mayoritas pedagang - lebih dari 70% - memperkirakan kenaikan suku bunga di bulan Desember, menurut alat monitor Fed rate Investing.com. Kerugian di greenback terbatas, bagaimanapun, karena yen melemah setelah keputusan semalam Bank of Japan untuk membiarkan suku bunga tidak berubah. sumber investing news edited by Equity World Surabaya
0 Comments
Leave a Reply. |
PT EQUITY WORLD
Equity World Futures Profil Perusahaan Equity World Archives
June 2022
Categories |